Kesalahan Umum saat Memasang Scaffolding dan Cara Menghindarinya

Kesalahan-Umum-saat-Memasang-Scaffolding


Penggunaan Scaffolding atau perancah merupakan elemen penting dalam proyek pembangunan, terutama untuk pekerjaan di ketinggian. Baik renovasi rumah dua lantai, pembangunan ruko, hingga proyek gedung besar, scaffolding selalu hadir sebagai penopang utama keselamatan dan efisiensi kerja.

Namun, tahukah Sobat bahwa menurut lembaga internasional seperti OSHA (Occupational Safety and Health Administration) di Amerika Serikat secara rutin mengidentifikasi kecelakaan perancah sebagai salah satu dari “empat besar” penyebab kecelakaan fatal di sektor konstruksi. Data ini menunjukkan bahwa kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami kesalahan umum dalam pemasangan scaffolding serta cara menghindarinya. Dengan begitu, proyek bisa berjalan lancar tanpa mengorbankan keselamatan pekerja.

Mari kita bahas lebih detail!

Kesalahan Umum dalam Memasang Scaffolding

1. Pemasangan Tidak Sesuai Standar

Banyak kecelakaan terjadi karena scaffolding dipasang asal-asalan tanpa mengikuti standar keselamatan. Misalnya, pemasangan frame tidak sejajar, penguncian join pin tidak rapat, atau tidak adanya pengikat ke struktur bangunan.

Padahal, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) mengatur kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja yang menangani perancah, mulai dari pemasangan, pembongkaran, hingga inspeksi.

Standar internasional seperti OSHA (Occupational Safety and Health Administration, 2022) sudah memberikan pedoman teknis yang jelas. Mengabaikan standar sama saja membuka peluang kecelakaan.

2. Kualitas Scaffolding Buruk

Kesalahan berikutnya adalah menggunakan scaffolding berkualitas rendah atau bahkan sudah rusak. Banyak proyek kecil masih menggunakan scaffolding bekas tanpa pemeriksaan, padahal komponen retak, berkarat, atau bengkok bisa melemahkan kekuatan struktur.

Data dari Construction Safety Council (2021) menyebutkan penyebab utama kecelakaan fatal, sering kali dari ketinggian seperti perancah, atap, atau tangga akibat kondisi material buruk meningkatkan risiko roboh.

3. Beban Melebihi Kapasitas

Sobat Konstruksi, scaffolding bukan gudang penyimpanan material. Namun, seringkali kita lihat semen, pasir, cat, bahkan peralatan berat ditaruh menumpuk di atasnya.

Padahal setiap scaffolding memiliki kapasitas maksimal, umumnya 225 kg per level (tergantung spesifikasi). Jika beban melebihi kapasitas, struktur akan kehilangan keseimbangannya. Inilah salah satu penyebab scaffolding ambruk di lapangan.

4. Mengabaikan Penggunaan Base Plate dan Sole Board

Base plate dan sole board adalah bagian vital yang sering dianggap sepele. Base plate berfungsi menyebarkan beban ke tanah, sementara sole board (papan alas) membantu menjaga kestabilan pada permukaan yang tidak rata.

Sayangnya, masih banyak pemasangan scaffolding yang hanya menancapkan frame langsung ke tanah atau lantai. Akibatnya, scaffolding menjadi mudah bergeser atau amblas, terutama di tanah lunak atau basah.

5. Tidak Memasang Cross Brace di Setiap Frame

Cross brace adalah pengikat diagonal yang menjaga agar frame scaffolding tidak goyah. Kesalahan yang sering terjadi adalah memasang cross brace hanya di sebagian frame, bukan di semua.

Tanpa cross brace lengkap, scaffolding akan mudah miring dan kehilangan kekuatannya saat ada beban pekerja di atasnya. Hal ini sangat berisiko, terutama di proyek dengan ketinggian lebih dari 4 meter.

Cara Menghindari Kesalahan Pemasangan Scaffolding

Nah Sobat Konstruksi, setelah tahu kesalahan umumnya, sekarang mari kita bahas bagaimana cara menghindarinya agar pekerjaan tetap aman.

1. Patuhi Standar Keselamatan

Selalu rujuk pada standar resmi seperti panduan dari OSHA. Pastikan scaffolding dipasang oleh pekerja yang sudah memahami prosedur, bukan asal merakit.

Langkah kecil seperti mengunci join pin, memasang cross brace di semua sisi, dan menambahkan pengikat ke dinding akan membuat scaffolding jauh lebih aman digunakan.

2. Periksa Kualitas Scaffolding

Gunakan hanya scaffolding yang terjamin kualitasnya. Periksa setiap komponen sebelum dipasang:

  • Pastikan tidak ada pipa retak atau bengkok.
  • Periksa kondisi las pada frame.
  • Hindari penggunaan komponen yang sudah berkarat parah.

Sobat bisa mendapatkan scaffolding berkualitas K1 dengan harga grosir di SKJ Scaffolding, yang menyediakan mainframe, jack base, cross brace, join pin, hingga set lengkap untuk berbagai kebutuhan proyek.

3. Gunakan Sesuai Kapasitas

Jangan pernah melebihi kapasitas maksimal scaffolding. Jika material banyak, gunakan metode lain seperti katrol atau lift sederhana untuk memindahkan material ke atas.

Selain itu, atur jumlah pekerja yang naik secara bersamaan. Terlalu banyak orang di satu level juga bisa menyebabkan scaffolding kehilangan keseimbangan.

4. Periksa Kondisi Tanah

Pastikan scaffolding dipasang di atas permukaan yang rata dan stabil. Gunakan sole board sebagai alas agar beban tersebar merata.

Jika tanah berlumpur atau miring, tambahkan perkuatan seperti papan kayu tebal. Ingat, pondasi yang tidak kuat akan membuat scaffolding rawan ambruk meskipun rangka atasnya kokoh.

5. Lindungi Scaffolding dari Cuaca Ekstrim

Sobat Konstruksi juga perlu memperhatikan faktor cuaca. Angin kencang, hujan deras, atau teriknya matahari bisa mempengaruhi kekuatan scaffolding.

  • Saat turun hujan pastikan scaffolding tidak licin, gunakan papan pijakan anti slip.
  • Saat angin kencang kurangi material di atas scaffolding dan pasang pengikat tambahan ke struktur bangunan.
  • Saat panas ekstrem periksa kembali sambungan besi karena pemuaian bisa membuatnya longgar.

Mengapa Harus Pilih SKJ Scaffolding?

Setelah tahu berbagai kesalahan dan cara menghindarinya, tentu Sobat Konstruksi setuju bahwa memilih scaffolding berkualitas adalah kunci utama keselamatan.

Di sinilah SKJ Scaffolding hadir untuk membantu. Sebagai supplier scaffolding grosir di Surabaya dan Sidoarjo, SKJ menyediakan:

  • Produk baru kualitas K1 dengan harga kompetitif.
  • Komponen lengkap mulai dari mainframe, jack base, cross brace, join pin, hingga scaffolding set.
  • Konsultasi gratis agar Sobat bisa memilih scaffolding sesuai kebutuhan proyek.
  • Layanan cepat dengan pengiriman langsung ke lokasi proyek.

Sobat Konstruksi, memasang scaffolding bukan hanya soal mempercepat pekerjaan, tapi juga tentang menjaga nyawa pekerja di lapangan. Kesalahan umum seperti pemasangan tidak sesuai standar, kualitas buruk, beban berlebih, mengabaikan base plate dan sole board, serta tidak memasang cross brace harus benar-benar dihindari.

Solusinya jelas seperti patuh pada standar, periksa kualitas, gunakan sesuai kapasitas, perhatikan kondisi tanah, dan lindungi scaffolding dari cuaca ekstrem.

Ingat, keselamatan kerja dimulai dari pemilihan scaffolding yang tepat. Jadi, jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan scaffolding Sobat kepada SKJ Scaffolding, distributor terpercaya di Surabaya dan Sidoarjo.

Share the Post:

Related Posts

admin@skjscaffolding.com

Hubungi Kami Sekarang!

Kantor

RT.08/RW.03, Barengkrajan, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61262

Email Kami

admin@skjscaffolding.com

Telepon

0822-4501-5017